Puluhan Hektar Sawah di Sukamakmur Alami Kekeringan Akibat Irigasi yang Jebol

- Senin, 20 Februari 2023 | 21:02 WIB
Pulahan hektare sawah di Sukamakmur alami kekeringan. (Pixabay/drzai2016)
Pulahan hektare sawah di Sukamakmur alami kekeringan. (Pixabay/drzai2016)

KILASSBERITA.ID - Sudah hampir tiga tahun lamanya puluhan hektar sawah di Sukamakmur, Kabupaten Bogor ini mengalami kekeringan akibat dari irigasi yang jebol.

Akibat dari kekeringan yang menimpa pulahan hektar sawah di Kecamatan Sukamakmur ini menjadi alih funsi lahan, yang tadinya sawah menjadi lahan palawija.

Kepala Desa Pabuaran, Deden Aden Mengatakan, lahan sawah seluas 40 hektare ini sudah mengalami kekeringa sejak tiga lalu akibat Irigasi Cijanggala di Kampung Leuwicatang ambruk tertimpa longsor.

Baca Juga: Ketahuan Mencuri, Seorang Pria di Medan Nekat Tinju Kepala Pegawai Minimarket

“Tiga tahun lalu Irigasi Ci­janggala longsor dan airnya sudah tidak mengalir lagi ke lahan pertanian. Makanya ada sekitar 40 hektare lahan sawah beralih fungsi menjadi lahan jagung dan kacang,” kata Deden, dikutip Kilasberita.id dari Metropolitan.id pada 20 Februari 2023.

Ia mengungkapkan bahwa mayoritas penduduk di Desa Pabuaran, Kecamatan Su­kamakmur, berprofesi sebagai petani.

“Masyarakat di sini peker­jaan utamanya petani, dan lebih cocok untuk mengelola sawah. Tapi sejak lahan sawah tidak lagi dialiri air, mereka beralih fungsi. Yang awalnya menanam padi sekarang men­anam jagung dan kacang,” ungkapnya.

Aden berharap, semoga Pemerintah Kabupaten Bogor memberikan solusi agar petani di daerahnya
bisa kembali menanam padi.

“Saya berharap pemerintah daerah untuk perhatian ke­pada sektor pertanian di Desa Pabuaran agar lahan sawah seluas 40 hektare kem­bali digunakan untuk men­anam padi,” harapnya.

Baca Juga: Jhon LBF Digugat Akibat Dugaan Penipuan Senilai Rp1,8 Miliar

Jajang, Warga Sukamakmur mengatakan, saat ini dirinya sedang menanam
kacang-kacangan akibat dari sawah yang mengalami kekeringan.

“Ya mau gimana lagi, kita petani di sini nggak bisa menanam padi lagi. Ya salah satu penyebabnya ka­rena irigasinya hancur ter­kena longsor. Lahan-lahan persawahan di sini kering, dan kita hanya bisa menanam jagung dan kacang-kacangan,” pungkasnya.***

(MG/Eko Wahyu)

Editor: Julian Ferdika

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Gubernur Ridwan Kamil Buka Kejurda Tarung Derajat

Jumat, 11 Agustus 2023 | 06:50 WIB

8 Rekomendasi Destinasi Wisata Kuliner di Bali

Rabu, 9 Agustus 2023 | 09:00 WIB

RSUD Ciawi Terus Kembangkan Inovasi Layanan

Rabu, 9 Agustus 2023 | 07:21 WIB
X