Presiden Prabowo Terima Sekjen OECD, Gema Sasmita: Aksesi ke OECD Dukung Ekonomi Berkelanjutan Indonesia
Jakarta, 29 November 2024 – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima kunjungan Sekretaris Jenderal Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), Mathias Cormann, di Istana Merdeka, pada hari ini. Pertemuan tersebut membahas sejumlah isu strategis yang dapat memperkuat hubungan Indonesia dengan OECD dan mendukung reformasi ekonomi negara ini dalam rangka mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Salah satu poin utama yang disoroti dalam diskusi tersebut adalah peran penting OECD sebagai mitra strategis dalam mendukung Indonesia untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang ambisius pada 2025. Gema Sasmita, Anggota Dewan Pakar GSN, menekankan bahwa OECD dapat memberikan kontribusi signifikan dalam hal pengetahuan dan pengalaman dalam merumuskan kebijakan berbasis data yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. “OECD memiliki keahlian dalam merancang kebijakan yang efektif dan berbasis data, yang sangat relevan bagi Indonesia dalam mempercepat reformasi ekonomi dan mengembangkan sektor-sektor strategis,” ujar Gema.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo dan Mathias Cormann juga membahas capaian ekonomi Indonesia yang dinilai berada di jalur yang tepat menuju Indonesia Emas 2045. “Indonesia telah menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, dan dengan dukungan dari OECD, Indonesia akan semakin siap dalam menghadapi tantangan global,” kata Presiden Prabowo. Kedua pihak juga menekankan pentingnya keberlanjutan reformasi ekonomi yang mengarah pada kesejahteraan sosial dan inklusi ekonomi.
Salah satu agenda utama dalam pertemuan ini adalah proses aksesi Indonesia untuk menjadi anggota penuh OECD. Gema Sasmita mengungkapkan bahwa keanggotaan penuh Indonesia di OECD merupakan langkah strategis yang dapat memperkuat posisi Indonesia di kancah ekonomi global. "Keanggotaan ini membuka peluang bagi Indonesia untuk bekerja lebih intensif dengan negara-negara maju, serta meningkatkan daya tawar Indonesia dalam berbagai negosiasi internasional," jelas Gema. Indonesia kini sedang dalam proses aksesi yang akan memperkuat integrasi ekonomi negara ini dengan lebih dari tiga puluh negara anggota OECD lainnya.
Selain itu, sejumlah isu prioritas juga dibahas dalam pertemuan ini, seperti peningkatan produktivitas, digitalisasi ekonomi, kesehatan, ketahanan pangan dan energi, serta program makanan bergizi gratis. Gema Sasmita menilai bahwa kebijakan-kebijakan ini penting dalam menciptakan lapangan kerja yang lebih luas dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. “Keberhasilan program-program ini sangat bergantung pada bagaimana pemerintah bekerja sama dengan sektor swasta dan masyarakat untuk mencapainya,” ujar Gema.
OECD, dalam kesempatan ini, juga berjanji untuk memberikan panduan berbasis data yang dapat digunakan Indonesia untuk memperbaiki kebijakan ekonomi, sosial, dan lingkungan. Panduan ini diharapkan dapat membantu Indonesia dalam melaksanakan reformasi yang dibutuhkan untuk memperkuat ekonomi jangka panjang dan meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global. “OECD tidak hanya memberikan rekomendasi kebijakan, tetapi juga data dan benchmarking yang bisa digunakan Indonesia untuk memastikan kebijakan yang diterapkan sesuai dengan standar internasional,” ujar Gema.
Gema juga menyambut positif data ekonomi yang disampaikan oleh OECD, yang menunjukkan bahwa Indonesia memiliki prospek pertumbuhan yang cukup baik. Namun, ia mengingatkan bahwa tantangan masih ada, seperti kesenjangan gender di tenaga kerja, perluasan basis pajak untuk mendukung transisi hijau, serta percepatan dekarbonisasi. "Tantangan ini harus segera diatasi, karena jika dibiarkan, mereka bisa menghambat pencapaian tujuan jangka panjang Indonesia," ujar Gema.
Di sektor industri olahraga, Gema, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Tetap Bidang Pemuda dan Olahraga KADIN Indonesia menilai bahwa perubahan kebijakan global, terutama yang berkaitan dengan keberlanjutan ekonomi dan transisi hijau, akan berpengaruh terhadap perkembangan industri ini di Indonesia. “Industri olahraga di Indonesia harus beradaptasi dengan perubahan yang ada, baik dalam hal keberlanjutan ekonomi maupun dalam menciptakan ekosistem kesehatan dan kebugaran yang lebih inklusif,” ujar Gema. Ia menambahkan bahwa industri olahraga dan kebugaran harus dilihat sebagai bagian dari pembangunan ekonomi yang lebih besar, yang tidak hanya mencakup peningkatan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga berkontribusi pada perekonomian nasional melalui penciptaan lapangan pekerjaan dan pengembangan sektor pariwisata.
Menghadapi tantangan besar tersebut, Gema menekankan pentingnya kolaborasi internasional dan dukungan dari berbagai pihak. "Indonesia perlu menerima dukungan dari OECD dan mitra internasional lainnya untuk memastikan bahwa negara ini dapat mengatasi tantangan global, seperti perubahan iklim dan ketidaksetaraan sosial, dan mencapai tujuan ekonomi yang lebih inklusif," jelasnya.
Gema juga menegaskan bahwa keberlanjutan pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat bergantung pada komitmen yang kuat untuk melakukan reformasi dan mengimplementasikan kebijakan yang tepat. "Ya mari kita lihat bersama kedepan, dengan adanya pertemuan ini, diharapkan hubungan Indonesia dengan OECD semakin erat dan dapat mempercepat pencapaian tujuan ekonomi Indonesia. Saya percaya bahwa dukungan OECD akan membantu Indonesia dalam memperkuat posisinya sebagai kekuatan ekonomi global yang lebih tangguh dan berkelanjutan." tutupnya.